It's Okay Not To Be Okay

Hello good people
Setuju gak sihhh kalau suatu waktu dalam hidup hal yang tidak menyenangkan pasti pernah hinggap ? Seberapa "kental" atau "encer" nya keadaan itu. Lalu apakah kita tetap merasa baik-baik saja atau malah kebalikannya ? Apakah kita aware sama diri kita sendiri atau cuek ? Nah apapun jawaban teman-teman semua itu adalah sebuah keputusan yang sudah teman-teman pilih berdasarkan konsekuensi yang pastinya diharapkan juga sudah teman-teman ketahui.
Sedikit sharing pada postingan blog saya kali ini bahwa kesehatan mental itu juga perlu diperhatikan sama hal nya kita menjaga kesehatan fisik. Jika teman-teman merasa keadaan itu cukup "kental" maka jangan sungkan untuk cerita pada orang terdekat, keluarga, atau professional. Karena ketika pikiran runyam, otak seseorang tidak dapat bekerja dengan baik dalam mengambil keputusan yang mana akan terimplementasikan pada perilaku saat itu. Pada banyak kasus seseorang yang gagal dalam coping stress bertindak untuk menyakiti dirinya sendiri.
Dan pengakuan mereka yang baru menceritakan keadaannya setelah berbulan-bulan "menderita" karena dibilang lebay bahkan diabaikan itulah alasan yang mendasari untuk mereka membuat pertahanan diri seperti menekan permasalahan tersebut, mengalihkan ke hal-hal buruk dan merugikan diri sendiri atau orang lain, sampai pada titik tertentu seseorang bisa menghadirkan identitas lain dalam dirinya sendiri.
Selain itu, Stigma yang terjadi dalam lingkungan adalah kalau mendatangi professional (psikolog/psikiater) menderita sakit jiwa. Padahal professional membantu lebih dalam untuk menangani klient. Contohnya konseling dan ada juga terapi untuk proses berpikir dan berperilaku.
Jangan menyepelekan kesehatan mental dalam bentuk apapun. Baik yang terjadi dengan diri sendiri atau orang lain disekitar kita. Satu gangguan yang timbul dan tidak tertangani akan menimbulkan gangguan lainnya. Jika gangguan yang lebih kompleks terjadi maka akan menghambat aktifitas dan keberlangsungan hidup dikarenakan adanya ketidakseimbangan berpikir dan bertindak.

"Sharing a story about mental health journey felt a lot like coming out. It was scary for the first time and got easier each time. Treat yourself with kindness and respect. It's okay not to be okay sometimes but always remember there is more to you that you have yet to know".

Comments

Popular Posts